Membuat Diagram dengan Excalidraw

Sering kita kesulitan untuk membuat diagram. Ada Visio, namun terlalu besar, berat dan berbayar.

Saya menemukan yang ringan, karena berbasis web. Excalidraw. Kamu bisa mengaksesnya melalui https://excalidraw.com/

Aplikasi ini  berbasis PWA, Progressive Web Application, sehingga bisa kita “install” dan gunakans ecara offline.

Sangat ringan dan buagus 🙂

Pasang Fan Otomatis di HG680P

Blog ini sudah hampir 1,5 tahun. Berjalan dalam home server STB HG680P. Untuk mengurangi suhu prosesornya, STB ini saya beri kipas kecil diameter 4mm dengan tegangan 12Volt.

Kipas saya nyalakan terus menerus, karena apabila suhu ruang diatas 30C maka suhu processor bisa mencapai 60C. Padahal idealnya dibawah 50C. Kalau dikipas, suhu prosesor disekitaran 45C.

Saya sebenarnya sudah berfikir bagaimana agar kipas tidak berputar terus menerus. Hanya apabila mencapai suhu tertentu saja dia berputar. Misalnya jika suhu diatas 55C dia berputar sampai turun ke 45C. Dari 45C kemudian berhenti sampai 55C.

Lama saya males ngoprek sampai ada tutorial menarik untuk membuat hal ini. Videonya bisa kamu lihat disini.

1. Secara singkat, kamu harus menghubungkan  kipas ke pin ini:

Bagian ini sebagai kutup positif.

Dan kaki transistor ini sebagai kutup negatif. Ini adalah transistor yang kita fungsikan sebagai GPIO. kakinya  bisa menjadi saklar kutup negatif (Mirip Relay). Namun yang perlu dicatat bahwa transistor ini hanya mampu mengangkat arus <= 200mA.

2 Kontroller

Untuk mengontrol kipas, kita bisa menggunakan skrip yang bisa di download disini.

  • Copy fan_monitor di /usr/bin/ kemudian ubah permission ke 755
  • Copy fan_control ke /etc/init.d/ dan ubah ke 755
  • Masuk start up dan cari fan_control untuk di enable dan start.  Kalau di webmin mungkin di menu Bootup ya.

Untuk melakukan setting suhu 45C sampai 55C maka buka /usr/binfan_monitor dan setting
CPU_HI=55000
CPU_MID=45000

Demikian terimakasih untuk REYRE-WRT.

Teknologi buat Apa?

Saya termasuk orang yang sangat hobi teknologi. Rasa penasaran saya pada bidang teknologi membuat saya mengerti berbagai teknologi.

Ditambah lagi, saya engineer lulusan Teknik Fisika, yang pernah mempelajari disiplin ilmu yang merupakan basis dari hampir semua Teknologi. Maka, jika kamu berhadapan dengan satu persoalan, kamu mengerti apa yang harus kamu lakukan, teknologi apa yang harus kamu implementasikan.

Dalam perjalanan itu saya mengerti berbagai hal. Elektronika, Komputer, Pemrograman. Lengkap.

Dalam Elektronika, saya mengerti kegunaan berbagai komponen elektronika, bisa membuat kit elektronika, sampai mikrocontroller. Saya menegrti dari Arduino sampai ESP32.

Dalam bidang komputer saya mengerti windows sampai linux, desktop sampai server, Single Broard Computer sampai Komputer yang sebenarnya.

Saya pernah ngoprek berbagai Linux, Mandrake, Slackware, Debian, Ubuntu …

Dalam pemrograman saya bisa PHP, Python, Javascript, Arduino …

Saya juga pernah ngoprek data science, membuat aplikasi data dengan visualisasi berbagai Chart dan Peta.

Dan banyak bangettttt lainnya …….

Tapi kawan, apakah kamu mengerti bahwa menjaga ilmu itu tidak mudah. Kalau ilmu atau teknologi itu jarang kamu pakai, kamu pasti akan lupa. Dan ketika dibutuhkan, kamu perlu waktu untuk ngulik lagi. Walaupun lebih cepat dibanding belajar dari awal, tapi itu tetap energi.

Jadi pada akhirnya, saya agak males melakukan eksporasi, karena saya tidak berada pada environtment yang mengharuskan eksplorasi. Dan buat apa melakukan ekplorasi kalau nggak membuahkan prosperity.

Buat apa kamu menguasai berbagai teknologi jika membelikan anak laptop yang proper saja kamu nggak mampu? Ya Nggak?

Nah, bagi kita alumni sekolah teknologi, teknologi apapun bisa dipelajari, karena kita basisnya ada. Tapi ya itu tadi, membuahkan prosperity atau hanya hahahihi …

Download Mp3 dari Youtube

Saya suka mendengarkan lagu dalam format mp3. Namun mendapatkan format mp3 ini tidak mudah didapat. Hari ini yang ada mpeg (lagu dengan video) yang didownload langsung dari Youtube.

Saya masih tertarik mendengarkan mp3nya saja. Video itu hanya menambah-nambah ukuran file saja.

Memang ada beberapa aplikasi online konversi dari URL Youtube ke Mp3, namun penuh kelemahan, seperti adanya iklan berbasis link yang tidak masuk akal sampai pada tidak bisa download mp3 yang panjang.

Akhirnya dengan bantuan ChatGPT, saya membuat program untuk mengatasi hal tersebut :

# pip install yt_dlp
import yt_dlp
def getmp3(url):
    ydl_opts = {
        "format": "bestaudio/best",
        "postprocessors": [{
            "key": "FFmpegExtractAudio",
            "preferredcodec": "mp3",
            "preferredquality": "192",
        }],
    }
    try:
        with yt_dlp.YoutubeDL(ydl_opts) as ydl:
            ydl.download([url])
        return True  # Berhasil
    except yt_dlp.utils.DownloadError as e:
        print(f"Error: {e}")
        return False  # Gagal

while True:
    url = input("Enter the URL of the video you want to download: \n>> ").strip()
    
    if not url:
        print("No URL entered. Please try again.")
        continue  # Kembali meminta URL jika kosong

    # Coba unduh URL
    if getmp3(url):
        print("Download successful! \n\n")
        continue  # Kembali meminta URL jika masih mau input URL kembali
    else:
        print("Invalid URL or an error occurred. Please try again.")

Namun sering library seperti ini cepat tidak bekerja seiring layanan yang menutup celah agar tidak bisa di dlownload.

Sanad Keilmuan Saya

Terinspirasi oleh videoblognya pak Budi Rahardjo saya akan menyampaikan sanad keilmuan saya dalam bidang elektronika :). Ternyata sanad keilmuan saya sama dengan Pak Budi Raharjo, Pak Budi ternyata Paman Guru bagi saya hehehehe

Edy Santoso. ST

Edy Santoso belajar elektronika sampai dinyatakan lulus di Jurusan Teknik Fisika ITS pada seorang dosen yang bernama Ir. Zulkifli, MSc, sekitar tahun 1997.

 

Ir. Zulkifli, MSc pernah mengambil S2 di Teknik Elektro ITB dan lulus tahun 1989. Disana beliau belajar pada dedengkotnya Elektro, Prof.Dr.Samaun Samadikun (Alm). Bahkan penelitian beliau “Desain dan pabrikasi pressure transducer piezoresistive” di bimbing langsung oleh Prof. Samaun Samadikun.

 

Prof. Samaun Samadikun (1931 – 2006) adalah seorang ilmuwan terkemuka Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia. Lahir di Magetan, Jawa Timur, ia menempuh pendidikan di ITB dan melanjutkan studi hingga meraih gelar PhD di Stanford University, Amerika Serikat. Di Stanford ini dia pernah belajar pada Prof. William Shockley. Sebagai Guru Besar ITB, beliau mendirikan Laboratorium Mikroelektronika yang menjadi pusat pengembangan teknologi mikroelektronika di Indonesia.

William Shockley (1910 – 1989) adalah seorang fisikawan Amerika Serikat yang bersama John Bardeen dan Walter Brattain menemukan transistor pada tahun 1947 di Bell Labs. Penemuan ini merevolusi dunia teknologi, menjadi dasar bagi perangkat elektronik modern seperti komputer dan ponsel. Atas penemuan tersebut, ketiganya dianugerahi Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956. Shockley juga mendirikan perusahaan semikonduktor yang berperan besar dalam pengembangan Silicon Valley.

Setelah kontribusinya dalam penemuan transistor dan peran penting di Bell Labs, William Shockley melanjutkan kariernya di dunia akademik sebagai profesor di Stanford University pada tahun 1958. Di sana, ia mendirikan Shockley Semiconductor Laboratory, yang menjadi cikal bakal Silicon Valley, pusat inovasi teknologi dunia.

Jadi Prof. Semaun adalah kakek guru saya, sedangkan Prof. William Shockley adalah Buyut guru saya . Jadi kalau kamu belajar elektronika ke saya, ilmumu tersambung sampai penemu transistor hahaha…