SSD yang Membuat Khawatir dan Setting OBS

Sejak kemarin, komputer saya rasanya tidak nyaman. Sering hang. Mengapa begitu, saya kurang paham. Mungkin SSDnya sudah lampu kuning.

SSD ini adalah SSD Gatcha kata kawan-kawan teknisi. SSD Murah. Masak 250GB hanya 200 ribu. Padahal lainnya 500 ribu ke atas. Bagi yang low budget seperti saya, ya cukup membantulah. Karena dengan SSD kita akan mendapatkan performa yang berlipat-lipat. Dalam catatan Shopee barang itu saya beli bulan April 2023. Sudah 1,5 tahun-lah.

Tapi menggunakan SSD murah terus terang ngeri-ngeri sedap. Apalagi  kalau sudah berumur lebih dari setahun dan health sudah 95%. Saya pernah, habis healty 95% langsung ngedrop.

Btw, akhirnya saya membackup beberapa folder yang saya anggap penting di HDD.

Sebenarnya bagi pengguna komputer low budget, gunakan SSD hanya untuk sistem saja. Semua data taruh di HDD. Efektifnya dalam satu komputer harus ada SSD dan HDD. HDD memang tidak sekenceng SSD. HDD tidak ada batasan maksimum read writenya.

Sebenarnya ganti SSD itu gak masalah, yang males, setup-setup ulangnya.  Sebenarnya bisa saja di clone, namun clone 100GB drive C itu ampun. Mending install baru, sekalian biar fresh.

OBS

Memang akhir-akhir ini saya menggunakan OBS, software perekam gambar untuk kepentingan ngevlog di Youtube, namun saya menyimpan filenya di HDD bukan di SSD.

Untuk jaga-jaga agar saya tidak lupa jika harus mensetting ulang saya catat settingnya disini.

Sedangkan untuk mengganti background hijau dengan gambar lain, saya menggunakan Filter Chrome Key.

Membuat Diagram dengan Excalidraw

Sering kita kesulitan untuk membuat diagram. Ada Visio, namun terlalu besar, berat dan berbayar.

Saya menemukan yang ringan, karena berbasis web. Excalidraw. Kamu bisa mengaksesnya melalui https://excalidraw.com/

Aplikasi ini  berbasis PWA, Progressive Web Application, sehingga bisa kita “install” dan gunakans ecara offline.

Sangat ringan dan buagus 🙂

Download Mp3 dari Youtube

Saya suka mendengarkan lagu dalam format mp3. Namun mendapatkan format mp3 ini tidak mudah didapat. Hari ini yang ada mpeg (lagu dengan video) yang didownload langsung dari Youtube.

Saya masih tertarik mendengarkan mp3nya saja. Video itu hanya menambah-nambah ukuran file saja.

Memang ada beberapa aplikasi online konversi dari URL Youtube ke Mp3, namun penuh kelemahan, seperti adanya iklan berbasis link yang tidak masuk akal sampai pada tidak bisa download mp3 yang panjang.

Akhirnya dengan bantuan ChatGPT, saya membuat program untuk mengatasi hal tersebut :

# pip install yt_dlp
import yt_dlp
def getmp3(url):
    ydl_opts = {
        "format": "bestaudio/best",
        "postprocessors": [{
            "key": "FFmpegExtractAudio",
            "preferredcodec": "mp3",
            "preferredquality": "192",
        }],
    }
    try:
        with yt_dlp.YoutubeDL(ydl_opts) as ydl:
            ydl.download([url])
        return True  # Berhasil
    except yt_dlp.utils.DownloadError as e:
        print(f"Error: {e}")
        return False  # Gagal

while True:
    url = input("Enter the URL of the video you want to download: \n>> ").strip()
    
    if not url:
        print("No URL entered. Please try again.")
        continue  # Kembali meminta URL jika kosong

    # Coba unduh URL
    if getmp3(url):
        print("Download successful! \n\n")
        continue  # Kembali meminta URL jika masih mau input URL kembali
    else:
        print("Invalid URL or an error occurred. Please try again.")

Namun sering library seperti ini cepat tidak bekerja seiring layanan yang menutup celah agar tidak bisa di dlownload.

Odoo CRM dan ERP

Kemarin saya ditanya seorang kawan tentang Odoo, apakah saya pernah menggunakannya? Saya katakan belum pernah. Sayapun cari informasi tentang aplikasi ini.

Lalu saya ketahui bahwa Odoo ternyata adalah kerangka apllikasi (Application Framework) untuk CRM dan ERP.

Dala situsnya dikatakan: “Odoo adalah rangkaian aplikasi bisnis open source yang mencakup semua kebutuhan perusahaan Anda: CRM, eCommerce, akuntansi, inventaris, point of sale, manajemen project, dan seterusnya. Mudah digunakan dan terintegrasi penuh pada saat yang sama adalah value proposition unik Odoo.”

Artinya, Odoo ini modular, kita bisa melakukan instalasi modul sesuai kebutuhan. bahkan pada level advanced, kita bisa membuat modul sendiri menggunakan bahasa Python.

Odoo ini, menurut literatur yang saya baca, adalah pengembangan dari OpenERP.

Beberapa informasi terkait dengan development aplikasi ini adalah:

  • Backend: Python
  • Frontend: JavaScript
  • Tampilan dan Konfigurasi: XML
  • Basis Data: PostgreSQL
  • Desain Web: HTML/CSS

Odoo dikembangan dalam 2 versi, enterprice dan komunitas. Jika kita ingin menginstallnya sendiri tanpa dukungan, maka kita bisa menggunakan  versi komunitas. Karena aplikasi ini di release secara opensource, yang penting kamu memiliki resources/server yang memadahi maka kamu bisa menginstallnya sendiri.  Eh, bahkan Odoo bisa diinstall hanya dengan klak-klik di MS Windows.

Btw, jika kamu ingin mencobanya silahkan langsung mengunjungi sirtusnya disini https://www.odoo.com/id_ID

Untuk kebutuhan testing kamu bisa menginstallnya dengan resources:

  • CPU: 2 core CPU
  • RAM: 2 GB RAM
  • Storage: 10-20 GB SSD

Berikut Docker Compose yang bisa diandalkan untuk melakukan instalasi secara instant, untuk docker terbaru (versi 18): Docker Compose Odoo v18

Sebelumnya saya sudah mencoba melakukan instalasi pada docker compose, namun inilah yang paling lancar diinstall.

Tapi nanti pada implementasi yang paling penting bukan pada instalasinya, namun bagaimana kita mampu mengidentifikasi proses yang ada dalam perusahaan dan mengimplementasikannya dalam Odoo.

Okey segitu dulu review singkat tentang Odoo.

Uninstall Aplikasi Bandel

Sebagai pengguna Windows 10, sering saya disebalkan oleh adanya aplikasi yang tidak bisa di uninstall. Bahkan aplikasi ini  saya juga tidak tahu kapan saya menginstallnya.

Aplikasi itu adalah RAV endpoint Protection  dan McAfee.

Memang beberapa aplikasi antivirus saat ini sudah tidak terlalu laku karena Windows sudah menggunakan WIndows Defender. Sehingga kadang mereka menumpang pada aplikasi-aplikasi freeware yang kita install.

Entah mengapa Windows tidak berdaya menghadapi hal ini. Akhirnya saya menemukan cara untuk menguninstallnya, menggunakan Revo Uninstaller. Walaupun menggunakan yang versi gratis namun bisa menguninstall aplikasi bandel itu secara paksa.