Perbandingan PHP Runtime

Membaca artikel Performance benchmark of PHP runtimes, sangat menarik. Disana ditampilkan perbandingan beberapa PHP Runtime. Ternyata banyak juga php runtime yang belum pernah saya ketahui namun memiliki performa yang mantab.

Nampaknya Nginx unit atau FrankenPHP (worker mode) bisa menjadi pertimbangan. Performa Swoole kelihatannya mantab, namun kabarnya ada banyak kode  yang harus diubah kalau menggunakan Swoole.

Ya, PHP memang mempunyai isu yang kurang baik terkait performanya yang kurang gegas dan rakus sumberdaya. Saya sendiri yang mengelola LimeSurvey sangat merasakannya. Kalau sudah senggang, pengin  mencoba FrankenPHP untuk menjalakan LimeSurvey.

Memahami Cara Kerja MQTT

MQTT adalah salah satu jenis sistem message broker sederhana yang biasanya digunakan untuk komunikasi di iOT. Dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana MQTT bekerja.

MQTT bekerja dengan cara seperti ini:

Dalam simulasi ini akan saya buat:

  1. Publisher (dalam python)
  2. Subsciber (dalam python)
  3. Subscriber (simulator ESP32)  yang bisa kamu akses disini -> https://wokwi.com/projects/416796578413329409

Untuk file Python pada item 1 dan 2 bisa kamu copy disini https://github.com/achedy/dasar-mqtt

Jangan lupa untuk install library paho.mqtt di Python.

Dan silahkan nikmati tutorial videonya disini

Semoga membantu …

Membuat Diagram dengan Excalidraw

Sering kita kesulitan untuk membuat diagram. Ada Visio, namun terlalu besar, berat dan berbayar.

Saya menemukan yang ringan, karena berbasis web. Excalidraw. Kamu bisa mengaksesnya melalui https://excalidraw.com/

Aplikasi ini  berbasis PWA, Progressive Web Application, sehingga bisa kita “install” dan gunakans ecara offline.

Sangat ringan dan buagus 🙂

Download Mp3 dari Youtube

Saya suka mendengarkan lagu dalam format mp3. Namun mendapatkan format mp3 ini tidak mudah didapat. Hari ini yang ada mpeg (lagu dengan video) yang didownload langsung dari Youtube.

Saya masih tertarik mendengarkan mp3nya saja. Video itu hanya menambah-nambah ukuran file saja.

Memang ada beberapa aplikasi online konversi dari URL Youtube ke Mp3, namun penuh kelemahan, seperti adanya iklan berbasis link yang tidak masuk akal sampai pada tidak bisa download mp3 yang panjang.

Akhirnya dengan bantuan ChatGPT, saya membuat program untuk mengatasi hal tersebut :

# pip install yt_dlp
import yt_dlp
def getmp3(url):
    ydl_opts = {
        "format": "bestaudio/best",
        "postprocessors": [{
            "key": "FFmpegExtractAudio",
            "preferredcodec": "mp3",
            "preferredquality": "192",
        }],
    }
    try:
        with yt_dlp.YoutubeDL(ydl_opts) as ydl:
            ydl.download([url])
        return True  # Berhasil
    except yt_dlp.utils.DownloadError as e:
        print(f"Error: {e}")
        return False  # Gagal

while True:
    url = input("Enter the URL of the video you want to download: \n>> ").strip()
    
    if not url:
        print("No URL entered. Please try again.")
        continue  # Kembali meminta URL jika kosong

    # Coba unduh URL
    if getmp3(url):
        print("Download successful! \n\n")
        continue  # Kembali meminta URL jika masih mau input URL kembali
    else:
        print("Invalid URL or an error occurred. Please try again.")

Namun sering library seperti ini cepat tidak bekerja seiring layanan yang menutup celah agar tidak bisa di dlownload.

Sanad Keilmuan Saya

Terinspirasi oleh videoblognya pak Budi Rahardjo saya akan menyampaikan sanad keilmuan saya dalam bidang elektronika :). Ternyata sanad keilmuan saya sama dengan Pak Budi Raharjo, Pak Budi ternyata Paman Guru bagi saya hehehehe

Edy Santoso. ST

Edy Santoso belajar elektronika sampai dinyatakan lulus di Jurusan Teknik Fisika ITS pada seorang dosen yang bernama Ir. Zulkifli, MSc, sekitar tahun 1997.

 

Ir. Zulkifli, MSc pernah mengambil S2 di Teknik Elektro ITB dan lulus tahun 1989. Disana beliau belajar pada dedengkotnya Elektro, Prof.Dr.Samaun Samadikun (Alm). Bahkan penelitian beliau “Desain dan pabrikasi pressure transducer piezoresistive” di bimbing langsung oleh Prof. Samaun Samadikun.

 

Prof. Samaun Samadikun (1931 – 2006) adalah seorang ilmuwan terkemuka Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika Indonesia. Lahir di Magetan, Jawa Timur, ia menempuh pendidikan di ITB dan melanjutkan studi hingga meraih gelar PhD di Stanford University, Amerika Serikat. Di Stanford ini dia pernah belajar pada Prof. William Shockley. Sebagai Guru Besar ITB, beliau mendirikan Laboratorium Mikroelektronika yang menjadi pusat pengembangan teknologi mikroelektronika di Indonesia.

William Shockley (1910 – 1989) adalah seorang fisikawan Amerika Serikat yang bersama John Bardeen dan Walter Brattain menemukan transistor pada tahun 1947 di Bell Labs. Penemuan ini merevolusi dunia teknologi, menjadi dasar bagi perangkat elektronik modern seperti komputer dan ponsel. Atas penemuan tersebut, ketiganya dianugerahi Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956. Shockley juga mendirikan perusahaan semikonduktor yang berperan besar dalam pengembangan Silicon Valley.

Setelah kontribusinya dalam penemuan transistor dan peran penting di Bell Labs, William Shockley melanjutkan kariernya di dunia akademik sebagai profesor di Stanford University pada tahun 1958. Di sana, ia mendirikan Shockley Semiconductor Laboratory, yang menjadi cikal bakal Silicon Valley, pusat inovasi teknologi dunia.

Jadi Prof. Semaun adalah kakek guru saya, sedangkan Prof. William Shockley adalah Buyut guru saya . Jadi kalau kamu belajar elektronika ke saya, ilmumu tersambung sampai penemu transistor hahaha…