AI For Programmer

Saat ini programmer memang telah dimanjakan oleh AI. Bukan hanya ketika kita bertanya tentang “Tolong buatkan fungsi untuk mengubah angka ke kata dalam bahasa Indonesia” di Chat GPT, saat ini AI sudah di embed di editor.

Pertama saya benar-benar menikmatinya ketika saya coding menggunakan Cursor AI. Namun sayangnya setelah dua minggu, sugest-suggestnya tidak muncul,  mungkin waktu promonya sudah habis. 🙂

Akhirnya saya kembali lagi ke VSCode dan menggunakan Copilot.

Selanjutnya »

The AI Code Editor

Beberapa waktu ini saya mencoba menggunakan The AI Code Editor untuk membuat aplikasi Absensi. Saya memang penasaran dengan aplikasi ini karena ada AInya. Kebetulan saya menggunakan PHP dengan framework sendiri.

Aplikasi ini mirip dengan VSCode, karena hanya forking dari aplikasi tersebut.  Namun keunggulannya adalah sugest-sugest yang diberikan. Walaupun saya menggunakan framework yang tidak populer, namun ternyata AI Editor mampu memberikan sugest-sugest yang baik. Seakan-akan tahu apa yang harus saya tulis.

Sayangnya aplikasi ini harus berjalan secara online agar sugest-sugestnya berfungsi. Kedua, karena menggunakan AI, maka, sugest mempunyai limitasi.

  • Pro two-week trial
  • 2000 completions
  • 50 slow premium requests

Saya sebenarnya ingin berlangganan, namun $USD2o/bulan gak kecil bagi bangsa indonesia. Rp.330.000,-

Ok gitu aja, mungkin kamu punya alternatif  lain?

Server STB Down Sehari

Sabtu siang saya  membersihkan server STB saya, server tempat blog ini di jalankan. Karena sudah lebih 2 bulan tidak saya bersihkan.  Kotoran biasanya masuk melalui lubang angin karena tersedot oleh kipas.

Setelah saya bersihkan kemudian saya kembalikan, eh kok gak  bisa di ping 🙁

  1. Saya restart namun tidak bisa di ping
  2. Saya copot dan pasang kembali tetap tidak bisa diping
  3. Oke, saya coba tancapkan ke monitor untuk diakses secara langsung, tetep tidak bisa tampil di layar.
  4. Copot SDCard dan coba lagi. Gagal.
  5. Segala cara saya gunakan tetap gagal.

Akhirnya saya membuat bootable sdcard untuk memboot lewat sdcard. Gagal juga. Terakhir saya coba sekali lagi dengan cara biasa eh androidnya muncul. Kalau androidnya muncul, berarti server sudah bisa menjalankan Server Armbian.

Saya nggak tahu ini jadi bisa lagi karena apa.

Btw saya sebenarnya bisa mengalihkan aplikasi ini ke STB saya yang lain, namun saya males saja, toh blog ini bukan kebutuhanmu sehari-hari.

Dan Blog sudah bisa online kembali 🙂

AI Bridge (2)

Kemarin saya sudah melakukan instalasi Dify di mesin STB via Docker. Bisa, namun  nampaknya pada situasi tertentu misalnya saat start, berat untuk bisa masuk aplikasi, walaupun sesudah masuk lebih lancar.

Kedua, terlihat pada saat bekerja penggunaan processor maksimum, demikian juga penggunaan memori.

Adapun rekomendasi minimum untuk aplikasi ini adalah CPU >= 2 Core dan RAM >= 4 GiB. Namun nampaknya yang lebih longgar CPU minimum 4 core.

Berikut topologi yang saya sarankan:

AInya menurut saya lebih enak berlangganan ke OpenRouter agar kita bisa berganti-ganti AI Platformnya dengan lebih fleksibel. Ok gitu dulu ya 🙂

AI Bridge

Tadi malam  berdiskusi tentang AI Bridge. Yaitu beberapa aplikasi online yang  bisa menjadi jembatan penghubung bagi beberapa layanan AI.

Bahkan beberapa diantaranya bisa untuk menganalisa dokumen kita dan menyediakan platform chatting:

Ini akan membantu organisasi, perusahaan dan sebagainya. Dan di lain sisi, akan mengurangi tenaga kerja 🙁

Beberapa yang sudah mengembangkan adalah:

  1. https://cloud.dify.ai/
  2. https://flowiseai.com
  3. https://openrouter.ai
  4. https://www.langflow.org

Ok ini masih saya pelajari dan perkembangannya akan sampaikan di blog ini.
Ngerih ….