Fokus !

Ini masalah utama saya. Sulit fokus, sulit konsentrasi. Mengapa?

  1. Hobi dan keahlian saya banyak. Sehingga dalam rentang mengerjakan sesuatu, saya terbajak untuk melakukan sesuatu yang lain. Fokus buyar.
  2. Saya bekerja di lingkungan rumah. Ketika saya mengerjakan sesuatu ada tamu, dipanggil emak dll. Konsentrasi buyar.
  3. Ada beberapa kekerjaan yang dilakukan dalam waktu yang sama, sehingga ketika satu pekerjaan terasa berat kemudia pindah rel, untuk mengerjakan task yang lebih ringan.

Apakah kamu mengalami hal yang sama? Ini gak bisa dibiarkan om. Harus disolusikan.

Kamu harus menentukan task utama kamu dalam satu rentang waktu. Misalnya jam 7.30 – 09.00 fokus ke pekerjaan A. Pertahankan itu sampai pukul 9. Jangan kasih  kendor kecuali memang itu hal penting. Pipis misalnya. Kira-kira kalau sudah terbiasa kamu akan lebih fokus.

 

Mitigasi Pekerjaan

Dengan kesibukan saya karena mengerjakan banyak cabang pekerjaan nampaknya perlu melakukan mitigasi agar semuanya berjalan dengan lancar.

  1. Pekerjaan kantor, support IT. PHP-MySql, LimeSurvey. Cukup menguras pikiran karena terkait dengan sistem informasi dengan cara kerja yang “Agile”, sehingga perubahan terjadi terus menerus.
  2. Support IT sampingan untuk entri data. Php-mysql Development. Ini harus disiapkan, karena sangat penting. 70% keuangan beberapa bulan kedepan ada disini hehehe.
  3. Support istri. Membuat katalog produk untuk mendukung jualan makanannya. Biar mudah kalau ada yang pesen makanan. Kedepan mudah-mudahan anggaran domestik bisa disupport dari sini.
  4. Membuat prototipe produk berbasis
    • Device SBC – SDCard
    • Armbian – Apache (port) – PHP 7.4 – MySQL
  5. Membuat prototipe produk Untuk:
    • Kasir.
    • Pendidikan

Ide yang baik ditanggal yang baik. 1 Muharram 1445H. Bismillah …

Orkestrasi

Dalam kehidupan yang saya lalui, saya merasa sudah banyak belajar. Ya agama, teknologi, dan berbagai pengetahuan lain.

Begitu mata kiri saya sudah tidak 100%, saya kira ini adalah sinyal, bahwa sekarang bukan lagi puncak era belajar. Tensi belajarnya diturunkan pada hal-hal yang sifatnya penting, bukan hobi.

Level selanjutnya bagaimana kita harus mampu mengorkestrasikan berbagai hasil pembelajaran yang telah diperoleh itu.

Menelurkan produk turunan, mengajar, mengarahkan, juga mencari uang, karena kita sudah memiliki view yang lebih banyak.

Ini bukan ungkapan kesombongan, namun hidup memang harus seperti itu. Jangan ditindas persepsi atas nama rendah hati.

Pembelajaran Berbasis Project

Saya kadang tidak butuh inspirasi dari tulisan panjang lebar. Gambar ini, punya sahabat saya, Om Zamroni, sudah sangat menginsirasi. Ini sebuah ide hebat dalam pembelajaran: Pembelajaran Berbasis Project.

Para nabi, para ulama, ilmuwan, pakar, developer yang hebat besar dengan melakukan pembelajaran berbasis project, bukan hanya teori. Realitas, bukan diawang-awang.

Mereka disempurnakan oleh input-output dari hasil pembelajaran mereka.  Bukan hanya berenang di tumpukan kitab dan buku. Mereka orang yang terjun dan mencoba berkali-kali.

Inilah inti pembelajaran, yang tidak banyak disadari para pendidik.