Tantangan

Mungkin kamu adalah pekerja IT, dan hari-hari kedepan adalah hari-hari yang penuh dengan tantangan. Mengapa?

Pertama, hari-hari ini pemerintah Republik Indonesia melakukan pengetatan anggaran yang jelas sangat berpengaruh terhadap angaran terkait dengan belanja yang dianggap tidak prinsip. Jadi project yang terkait dengan dukungan IT atau bahkan project IT itu sendiri mungkin menjadi semakin sedikit.

Kedua, dunia semakin horizontal dan persaingan menjadi semakin ketat. Kebutuhan di Surabaya bisa disuplay dari Jakarta bahkan dari Beijing. Sainganmu tidak mudah tercluster secara lokal.  Barang aja semakin global apalagi hasil pikiran yang bisa di transfer  saat itu juga.

Ketiga AI. AI semakin masif. Karena dia adalah mesin yang bisa berfikir, maka hasil fikirannya menjadi lebih komprehensif. Memang saat ini AI tidak bisa membuat inisiatif, namun ketika disodori pertanyaan, apalagi dengan data pendukung dia mampu memberi jawaban bahkan solusi diatas rata-rata jawaban yang akan diberikan manusia.

Apalagi sekarang, AI bisa melakukan generasi gambar, ilustrasi semakin bagus loh. Jadi bukan hanya analis yang akan tereliminasi, namun juga kreatifitas. Yang tidak bisa digantikan AI hanyalah pekerjaan fisik, dan sayangnya saya tidak menyiapkannya. AI benar-benar mengejutkan. Dalam satu dua tahun lagi perkembangannya akan ngedab-ngedabi.

Keempat, teknologi berkembang dengan cepat. Mungkin kamu bisa PHP, namun sekarang teknologi sudah beralih ke Java Script, Golang, Rust. Bahkan ketika kamu bisa PHPpun kamu tetap harus menguasai Laravel.

Di bagian Frontend juga begitu. yang dulu HTML 90% JS 10% sekarang menjadi terbalik. Kamu harus menggunakan React, Vue dan sebagainya yang untuk profesional kamu pasti butuh jam terbang yang pasti  tidak mudah bagi orang seusia 50 tahun hehehe.

Saya tadi berkomunikasi dengan beberapa AI Tools, dan yang paling bagus jawabannya adalah ChatGPT. Menurutnya, kita perlu melakukan repositioning diri dengan main di Value, bukan cuma Skill. Misalnya saya akan bantu perusahaan bapak untuk mengelola penggajiannya dengan mudah, bukan dengan “saya bisa PHP dan Python”.

Ekonomi sedang tidak baik-baik kawan, Pembuat Laragon aja kena layoff, hanya PNS aja yang aman hehehe….

Mau Nulis Buku Aja

Kemarin saya menulis buku. Atau, tepatnya ebook tentang SQLite database, menggunakan markdown.

Nampaknya aktivitas saya menulis buku itu, membuat saya sedikit ketagihan. Saya ingin menulis buku-buku lainnya menggunakan Mark down.

Saya ingin menulis buku-buku basic dalam teknologi seperti Dasar-dasar python dan pengetahuan basic lainnya.

Enjoy…

Menulis Buku dengan Markdown

Kemarin saya menulis buku dengan Markdown. Menulis buku dengan markdown bagi saya lebih mudah dibanding menggunakan Word Processor.

Kemudian untuk mengkonversinya menjadi dokumen yang siap dibaca (PDF) saya menggunakan pendekatan HTML based, bukan Latex. Pendekatan menggunakan Latex menurutku lebih rumit baik dari segi instalasi dan penggunaannya.

Kelebihan menulis dokumen menggunakan Markdown menurut saya…

Pertama tentang konsistensi. Markdown mmepunyai konsistensi penulisan. Konsistensi penggunaan heading dalam struktur tulisan.

Kedua, sintaknya bersih. kalau kita melihat struktur di markdown maka itu adalah struktur dokumen. Kalau di word processor, banyak style yang melekat pada text, sehingga penampakan tulisan terlihat terstruktur padahal aslinya banyak yang terlihat terstruktur karena inline style.

Ketiga, perubahan stylenya sangat mudah. Sebenarnya di word processor juga bisa, hanya saja menggunakan word processor mudah tergoda untuk melakukan intervensi pada text menggunakan inline style.

Keempat fleksibel, karena format markdown mudah untuk dikonversi ke format lain seperti PDF, HTML, dan gambar. Selanjutnya »

IoT Menggunakan Blynk aka Bling

Blynk adalah sebuah platform IoT (Internet of Things) yang memungkinkan pengembang untuk dengan mudah membangun, mengontrol, dan memantau perangkat IoT menggunakan aplikasi mobile atau web. Dengan Blynk, Anda dapat membuat antarmuka pengguna (dashboard) untuk perangkat IoT tanpa harus membangun aplikasi dari awal.

Blynk mendukung berbagai perangkat keras seperti Arduino, ESP32, Raspberry Pi, dan lainnya, serta menyediakan server dan library yang mempermudah pengembangan aplikasi IoT.

Mekanisme yang ada di Blink sbb:

Blynk bisa dicoba secara gratis dengan fasilitas terbatas. Sebenarnya blynk ini enak digunakan, sayangnya versi berbayarnya terlalu mahal.

Sebenarnya hal yang paling penting dari aplikasi ini hanya pada kemudahan untuk alerting di HP.

Berikut beberapa contoh sederhana yang bisa kamu ikuti:

  1. Monitoring suhu dan kelembaban
  2. Kontrol Led

Salam Ngoprek …