Laravel

Walaupun PHP sering disepelekan namun PHP tetap menjadi bahasa pemrograman web yang diminati. Apalagi di PHP juga masih banyak inovasi, semisal Laravel ini.

Saya sebenarnya pernah ikut bootcamp Laravel – VueJs. Namun karena jarang saya pakai ya lupa lagi. Selama ini kebanyakan saya mengerjakan project kecil-kecilan yang bisa dikerjakan cukup menggunakan Framework rakitan saya sendiri yang ukurannya kecil.

Salah satu alasan saya tidak bersegera menggunakan Laravel ebenarnya ya karena ini. Satu aplikasi bisa lebih dari 100MB dengan ribuan file.

Tapi akhir-akhir ini saya ingin belajar kembali, Laravel yang sudah versi 11 ini. Karena walau bagaimana, kalau sudah menguasai Laravel, membuat aplikasi itu akan sangat cepat.

Walaupun teknologi itu banyak, namun untuk kebutuhan-kebuituhan praktis dan cepat yang bisa menghasilkan cuan, dalam kacamata saya ya Laravel.

Walaupun development laravel bisa menggunakan console (php artisan serve), namun saya akan menggunakan Laragon saja yang praktis. Di Laragon sudah ada install Laravel secara praktis melalui Quick App.

Frontendnya pakai Blade dulu, baru kalau sdh lancar bisa pakai Vue.. Woke …

 

Setup Laptop Baru

SSD saya rusak. SSD Gatcha bawaan Laptop Second. Akhirnya beli SSD lagi agar laptop bisa digunakan kembali. Dan tentu saja, Gatcha lagi hehehe. Kenapa? karena murah. Dan kalau sudah pakai SSD, laptop lamapun jadi kenceng karena proses read writenya yang sangat cepet.

Sebenarnya laptop ini saya beli karena anak saya membtuhkan exam browser. Saya sudah lama tidak menggunakan latop karena laptop sebelumnya Thinkpad 13 2nd Gen sangat mengecewakan. Rusak keyboard dan disusul Monitornya.

Laptop yang saya beli ini sebenarnya Laptop lama. Thinkpad X220, namun saya nyaman menggunakannya. Sangat enak unuk mengetik. Empuk. Walaupun saya mengetik hanya menggunakan 11 jari. Jika nanti laptop ini digunakan anak saya, rasanya saya kepingn beli yang tipe ini sebuah lagi. Kalau menggunakan Laptop ini mengetik jadi tidak pernah keliru. Ajaib.

Mungkin nanti yang perlu diganti lagi adalah baterainya. Ini sudah nggak sehat, padahal sebelum kita beli kata penjualnya “Aman”.

Okey. Langkah pertama tentu saja setup “Windows Terminal”. Sekarang enak, untuk Windows 10 bisa setup lewat toko aplikasi. Tinggal ketik “Windows Terminal” install, beres. Manfaat aplikasi ini, kita bisa menjalankan perintah-perintah Linux melalui terminal ini. Misalnya cp untuk copy, ls untuk menampilkan daftar file/folder, mv untuk memindah file dsb. bahkan kita bsa menggunakan perintah ssh langsung. Sehingga kita tidak lagi membutuhkan putty.

Langkah kedua setup Laragon sebagai ekosistem developmen di PHP. Bukan hanya PHP saja sih kalau mau. hampir semua bahasa pemrograman bisa dijejalkan sebagai modul daripada Laragon ini.

Langkah ketiga adalah install Notepad++ untuk kebutuhan coding yang ringan-ringan.

Langkah keempat adalah install VSCode untuk keperluan coding yang lebih advanced.

Langkah kelima adalah instrall Python sebagai bahasa multi purpose.

Langkah keenam adalah menginstall SQLite Studio untuk mengelola data. I Love SQLite.

Langkah ketujuh install Libre Office untuk keperluan mengetik, spreadsheet dll.

Langkah ke Delapan install LightShoot . Lightshoot adalah aplikasi snapshoot paling mudah digunakan.

Kayaknya itu saja sih kebutuhan saya. Dikit yah 🙂

Jadi Youtuber? Wkwkwk…

Saya masih ngeblog sampai sekarang. Sampai pada jaman dimana ngeblog itu sudah tidak populer lagi.

Ya, it’s okey. Blog saya tidak berkualitas. Namun saya merasa ini bermanfaat. Saya bisa mengeluarkan isi hati, kadang juga saya buat sebagai catatan. Karena pernah loh, saya mengalami persoalan yang sama dengan persoalan sebelumnya, dan saya bisa cari penyelesaiannya dengan catatan yang dulu pernah saya buat.

Yang paling banyak adalah yang teknikal. Misalnya saya butuh install ARMBIAN lagi, saya butuh setting SMTPnya Google untuk saya pakai buat mengirim email dengan aplikasi. Dimana cari informasinya, ya di blog ini. Persoalan yang telah saya dokumentasikan sebelumnya.

Nah kemarin ada staff yang bertanya tentang satu persoalan di lime survey lewat WA. susah jelasinnya. Akhirnya saya menggunakan video.

Pertama saya mencoba menggunakan Bandicam yang mudah. Bahwa videonya Ada iconnya Bandicam gak apa-apalah, namanya juga cuma jelasin persoalan aja. Eee ternyata ada batasan 10 menit, dan penjelasan saya belum selesai. dan yang terjadi ngomong ngalor ngidul 10 menit gak ada artinya, video jadi gak bisa disimpan.

Akhirnya saya menggunakan software editing gratis OBS Studio. Sebenarnya saya sudah lama install OBS Studio ini, hanya saja saya kesulitan menggunakannya. Tapi ndilalah, mungkin karena terpaksa akhirnya kemarin bisa record screen menggunakan OBS Studio.

Hasilnya cukup lumayanlah.

Akhirnya saya  jadi tertantang membuat video-video lain. Mungkin tutorial seputar IT saja, yang sedikit kontroversialnya, walaupun mungkin khusus saya gak akan banyak edit-editnya. Malas edit video euy…

Episode pertama tantang SQLite aja bagaimana?

OK, ini video jawaban atas persoalan yang sempat saya buat kemarin ya. Lama juga, 18 menit hihihi…

Okey segitu dulu ya om hehehe

Ilmu Kalau Tidak Ditulis, Rawan Hilang

Dengan banyaknya informasi, apalagi informasi yang sifatnya teknis, rasanya susah kalau hanya mengandalkan ingatan kita.

Dan sebalnya, begitu kita membutuhkannya, kita sudah lupa. Sehingga rasanya, apa yang kita pelajari menjadi agak sia-sia.

Nampaknya, saya harus menulis kembali sebagaimana dulu awal-awal saya menulis blog. Dan ternyata yang menjadi korban adalah blog ini, karena akhirnya banyak catatan teknis yang harus saya ketik disini.

Mengelola satu blog, rasanya lebih mudah dibanding mengelola banyak blog. Walaupun hanya saya dan orang-orang tertentu saja yang bisa memanfaatkan tulisan teknis itu, hehehe

Sales Plasa

Kemarin HP anak saya rusak, dan kebetulan saya sedang di Surabaya, akhirnya saya antar untuk membeli HP.

Dari alternatif tempat pembelian, maka saya memilih plasa Marina karena dekat dengan pusat kota dan banyak penjual yang ada disitu.

Sebelumnya, tentu saja saya minta dia menyiapkan spesifikasi HP yang akan dibeli karena berdasarkan pengalaman, kalau kita tidak nyepek dulu, kita akan mendapatkan HP lain.

Saya lama tidak berkunjung ke plasa ini, dan seperti biasa, plasa terlihat rapi, bersih, seperti dulu.

Saya sebenernya pengin jalan-jalan dulu sebelum membeli HP, namun ketika berjalan beberapa langkah saya saya sudah “dikeroyok” sales yang sangat hard selling. Saya katakan hard selling karena sudah seperti calo di terminal. Bukan sekedar menyapa  atau melempar senyum dari stand masing-masing.

Disatu sisi mungkin bisa dipahami karena saat ini toko di mall bersaing dengan toko online, sementara mereka juga harus survive.  Namun ini kan buah simalakama juga karena pengunjung menjadi malas berkunjung karena merasa tidak nyaman.

Ok mungkin begitu ya, mudah-mudahan pihak mall menyadari. Walaupun tempatnya sudah bagus, kalau attitude salesnya seperti calo terminal ya malas juga berkunjung kesitu.