Setup Domain pada aaPanel
Biasanya pada aaPanel kita mengguankan alamat IP untuk mengaksesnya. Nah tentu hal ini menyulitkan.
Berikut tutorial untuk mengganti alamat IP dengan domain:
Biasanya pada aaPanel kita mengguankan alamat IP untuk mengaksesnya. Nah tentu hal ini menyulitkan.
Berikut tutorial untuk mengganti alamat IP dengan domain:
Menemukan tulisan di Mr Bibbo bagaimana menjadikan STB HG680P menjadi smart speaker. Nanti akan kita coba kalau sdh ada waktu longgar.
Saya rasa ini juga bisa diimplementasikan pada Komputer saku Raspberry.
Saya kira ini adalah xperience yang sangat menarik.
Kalau kita mempunyai mesin STB HG-680P yang terkunci dengan suatu provider, maka STB itu tidak bisa kita gunakan sama sekali. Namun dengan melakukan penggantian firmware maka kita akan bisa memanfaatkannya sebagai mesin Android, dan yang lebih hebat lagi, nantinya akan bisa kita gunakan untuk menjalankan Debian/Ubuntu versi processor ARM.
Singkatnya alat ini akan bisa menggantikan Raspberry dalam beberapa hal seperti.
Cekidot untuk proces penggantian firmware dengan firmware custom.
Thank You 🙂
Saya spill ya bro, bahwa mainan Server Linux, walaupun kita tempatkan di server kacang STB HG680P, tapi memberikan pengalaman yang sangat kaya.
Setelah membuat blog, mengonlinekannya di dunia maya, maka yang perlu anda lakukan adalah backup.
Bagaimana jika suatu saat disk systemmu corupt? Atau systemmu crash? maka apa yang kamu buat menjadi sia-sia. Data sekian lama akan hilang.
Ya, saya akan membuat backup untuk blog ini. Blog ini berada pada Disk A (yg sebenarnya hanya berupa sdcard) dan akan saya copy di Disk B ( yg berupa HDD 2.5)
Saya menggunakan rsync untuk membackup file karena rsync bisa menyelaraskan 2 folder. Sedangkan databasenya dibackup menggunakan mysqldump
#!/bin/bash # mensinkronkan folder-folder rsync -avz /var/www/domain.com/ /backup/domain.com/www --delete #membackup database mysql mysqldump -uwordpress -prahasia wordpress | gzip > /backup/domain.com/database/wordpress-$(date +%d%m%Y).sql.gz
dengan penjelasan sbb:
rsync -avz /var/www/domain.com/ /backup/domain.com/www --delete
:
rsync
digunakan untuk menyalin dan mensinkronkan file dan direktori antara dua lokasi./var/www/domain.com/
ke direktori tujuan /backup/domain.com/www
.-avz
menentukan:
-a
: Mode arsip, mempertahankan atribut file seperti izin dan tanda waktu.-v
: Menampilkan output secara terperinci.-z
: Mengaktifkan kompresi selama transfer.--delete
menginstruksikan rsync
untuk menghapus file di direktori tujuan yang tidak ada di direktori sumber, sehingga menjaga agar direktori tujuan selalu sama dengan direktori sumber.mysqldump -uwordpress -prahasia wordpress | gzip > /backup/domain.com/database/wordpress-$(date +%d%m%Y).sql.gz
:
mysqldump
digunakan untuk membuat salinan dari database MySQL.-uwordpress -prahasia
adalah opsi untuk menentukan pengguna dan kata sandi yang digunakan untuk mengakses database MySQL. Di sini, pengguna adalah ‘wordpress’ dan kata sandinya adalah ‘rahasia’.wordpress
adalah nama database yang akan disalin.mysqldump
kemudian diteruskan ke perintah gzip
untuk mengompresinya./backup/domain.com/database/
dengan nama file wordpress-$(date +%d%m%Y).sql.gz
, di mana bagian $(date +%d%m%Y)
digunakan untuk menambahkan tanggal saat ini ke nama file dalam format “DDMMYYYY”.Apabila backup kamu tempatkan di server berbada maka kamu bisa menggunakan perintah sbb:
#!/bin/bash # Menjalankan rsync untuk menyalin file dari /var/www/domain.com/ ke server tujuan rsync -avz /var/www/domain.com/ user@serverB:/backup/domain.com/www --delete # Menjalankan mysqldump untuk membuat salinan database dan menyimpannya dalam file lokal mysqldump -uwordpress -prahasia wordpress | gzip > /backup/domain.com/database/wordpress-$(date +%d%m%Y).sql.gz # Mentransfer file database ke server tujuan menggunakan scp scp /backup/domain.com/database/wordpress-$(date +%Y%m%d).sql.gz user@serverB:/backup/domain.com/database/
Kalau sudah selesai kita tinggal melakukan crontab setiap jam 12 malam. lakukan perintah sudo crontab -e.
Lalu masukkan skrip dibawah
0 0 * * * /bin/bash /backup/backup.sh
Ok Enjoy backup 🙂
Setelah saya amati, sebagai pengguna Linux Server, cara membuat NAS bisa lebih sederhana dari posting saya sebelumnya . Kalau kita memahami prinsip dasarnya, maka kita bisa membuatnya lebih sederhana sbb:
Demikian biar bisa dijadikan catatan jika sewaktu-waktu kita membuat NAS sendiri.