Samba yang Menjengkelkan
Samba. Sebuah aplikasi yang digunakan untuk sharing file yang memungkinkan Windows mengakses file di Linux dengan cara mudah. Walaupun letaknya pada server Linux, namun seakan-akan sudah seperti drive sendiri. Istilah mudahnya Windows File Sharing yang disediakan Linux.
Sebagai aplikasi yang ada sejak jaman 1992 tentu aplikasi ini tidak semudah aplikasi yang dibangun saat ini. Namun tetap belum ada yang bisa menandinginya. Samba dianggap sebagai aplikasi paling memenuhi kebutuhan walaupun konfigurasinya sulit karena berbasis text. Yah, walaupun saat ini terbantu dengan adanya interface pada webmin, namun ya masih tetap rumit 🙁
Hampir semalaman saya gagal membuat windows bisa login menggunakan Samba ini.
Saya menggunakan Webmin untuk melakukan setting, karena saya tidak hafal perintah textnya. Namun dengan berbagai variasi setting ternyata tetap gagal. Windows tidak bisa login.
Karenanya, saya menggunakan 2 mode untuk konfigurasi Samba version 4.15.13-Ubuntu ini yaitu melalui webmin dan pada /etc/samba/samba.conf
Ok, berikut text hasil konfigurasinya:
#==== global ===== [global] workgroup = WORKGROUP server string = %h server (Samba, Ubuntu) log file = /var/log/samba/log.%m max log size = 1000 syslog = 0 panic action = /usr/share/samba/panic-action %d server role = standalone server obey pam restrictions = yes unix password sync = yes passwd program = /usr/bin/passwd %u passwd chat = *Enter\snew\s*\spassword:* %n\n *Retype\snew\s*\spassword:* %n\n *password\supdated\ssuccessfully* . pam password change = yes map to guest = bad user usershare allow guests = yes #============================ Share Definitions ============================== [datashare] path = /mnt/hdd1/datashare browseable = yes read only = no guest ok = yes [dataprivate] path = /mnt/hdd1/dataprivate browseable = yes read only = no guest ok = no
dan ini perintah text yang harus kamu inget-inget ya, karena setting lewat webmin kadang tidak lancar. Perintahnya sdh bener tapi nggak jalan 🙁
- Menghapus user
sudo smbpasswd -x user1 - Menambah user
sudo smbpasswd -a user1 - Cek user aktif
sudo pdbedit -L (tambahin -v kalau ingin lihat detailnya) - Restart Samba
sudo systemctl restart smbd nmbd
atau
sudo service smbd restart - Cek status Samba
sudo service smbd status - Cek login Samba (tapi install dulu samba cliennya ya kak :)) Utk mengetahui apakah Samba bisa digunakan untuk login.
sudo smbclient -L localhost -U user1 - Cek user dan akrtifitas Samba
sudo smbstatus - General checkup
sudo smbd -i -d 3
Yang jadi persoalan kemarin malam bukan karena konfigurasi saya salah, tapi jadi bisa setelah iseng usernya saya hapus dan saya tambahkan lagi. Lihat point 1 dan 2. Kamu gak perlu khawatir karena menghapus user samba tidak secara otomatis menghapus user linux. Bahkan kita bisa membuat user samba tanpa harus ada user linuxnya. Hasyuuuuu ….
Kalau ada pengalaman yg lebih menggembirakan bisa dikomen2 ya om 🙂