Hardisk Penuh :(

Hardisk Drive C saya yang berisi   OS Windows dan aplikasi lainnya penuh. Kalau secara itung-itungannya aplikasi kayaknya gak sebesar itu.

Akhirnya ada perangkat lunak yang bisa membantu menghitung  file-file dalam drive saya. Folder sizes . Memang tidak sepenuhnya gratis, namun versi gratisnya sudah mencukupi, karena saya hanya ingin melihat folder dan files yang terlalu besar, dan mungkin sebenarnya bisa di hapus. Dan bener saja, ada data di AppData\Local yang terindikasi sebagai bagian dari Android Studio yang ukurannya ada 8GB, padahal android studio sudah saya hapus.

Kalau kita menggunakan Windows lama-lama drive C kita akan penuh dan dan kita kesulitan untuk mencari tahu sebenarnya penuhnya dimana dan apakah folder tertentu aman dihapus?

Dengan aplikasi ini setidaknya kita mengetahui folder-folder dan file yang membuat penih Disk kita. Namun untuk menghapusnya, memang sedikit ada pengalaman agar tidak menghapus bagian yang membuat Windows kita malah mogok hehehe…

Memperbaiki Mouse Bejat 2

Hari ini mouse saya bejat lagi. Dimana gerakannya seret, tidak lancar. Akhirnya saya pelajari bagaimana mouse optik ini bekerja.

Sebagaimana informasi yang saya dapatkan dari Ouora,

Untuk optical mouse cukup sederhana cara kerjanya dimana ada komponen photodioda (LED) yang menembakkan sinar ke bawah dan pantulan sinarnya ditangkap oleh photocell detector di sebelahnya

Lensa di Photocell detector ini memperbesar sinar pantulan sehingga dapat menangkap pattern atau motif dari pantulan permukaan meja atau alas mousenya dengan lebih jelas dan langsung diterima oleh IC yang akan menentukan dan membaca gerakan berdasar perubahan motif pantulan sinar LED tadi.

Mngetahui informasi tadi saya mencoba menyogok dudukan photocell dari bawah pakai sedotan gelas minuman mineral.

Hasilnya, Alhamdulillah normal kembali 🙂

Instalasi VSCode Server Sendiri

Sudah beberapa tahun ini saya menggunakan PC untuk melakukan coding. Ya, karena beberapa tahun sebelumnya saya menggunakan laptop, dan secara kenyataan laptop tidak setangguh PC.  Saya sudah menghabiskan banyak laptop cuyyy….

Tapi ada yang tidak enak menggunakan PC, karena PC tidak bisa dibawa kemana-mana, padahal kadang kita butuh suasana lain ketika coding atau bekerja.

Ternyata sekarang sudah ada solusinya. Code Server!

Dengan Code Server kita benar-benar bisa coding diserver. Kita tinggal klik alamat web, kemudian VS-Code online hadir di depan kita, dan kita bisa mengeksplore file-file yang ada di server mengedit, menyimpan dan menjalankannya. Benar-benar praktis.

Aplikasi ini saya instalasi jalankan di miniatur server saya “STB1”. Ternyata tidak ada kendala sama sekali. Saat ini aplikasi berjalan di intranet, walaupun bisa saja kita jalankan via internet kalau kita mau. Entah bagaimana nanti saja. Dengan berjalannya aplikasi di intranet sudah membuat saya tidak harus berada di depan meja kerja untuk berkerja.

Selanjutnya »

Dukungan Windows 10 Akan dihentikan Tahun 2025

Dukungan Windows 10 akan dihentikan oleh Microsoft pada tanggal 14 Oktober 2025. Artinya, setelah tanggal tersebut tidak akan ada lagi pembaruan keamanan atau patch dari Microsoft.

Sebelum ini saya menggunakan komputer hemat daya dengan OS Windows 7. Dan sayangnya saya harus melepaskannya karena tidak didukung Microsoft. Saya kemudian menggunakan Windows 10 dalam setahun terakhir dan sayangnya juga segera dihentikan MS.

Nanti, mungkin akan saya pertimbangkan untuk menggunakan Linux saja karena kita menjadi lebih mudah melakukan upgrade dengan support yang lebih panjang.

Beberapa perangkat lunak yang saya gunakan hanya:

  1. Laragon yang bisa digantikan XAMPP, atau install Nginx, PHPFM, dan MySQL secara manual
  2. VSCode yang tersedia di Linux
  3.  OBS yang tersedia di Linux

Untuk beberapa app, bisa menggunakan Docker karena lebih mudah dijalankan. Tinggal melakukan instant aja. Sekarang banyak pilihannya 🙂

 

Ok kita tunggu aja 🙂

Monitoring Server Menggunakan Grafana dan Prometheus

Kemarin ada undangan dari web hosting untuk mengikuti webinar dengan tema menggunakan “Prometheus” untuk monitoring server.

Prometheus bekerja dengan cara mengumpulkan data metrik dari berbagai sumber (aplikasi, layanan, infrastruktur) dan menyimpannya dalam database time-series. Data tersebut kemudian dapat dikueri dan dianalisis menggunakan PromQL, bahasa kueri khusus Prometheus. Prometheus juga dapat mengirimkan notifikasi peringatan jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

Namun Prothemeus tidak mempunyau fasilitas untuk menampilkan data dalam bentuk grafik sehingga kita sehingga membutuhkan grafana.

Saya sendiri sudah pernah menggunakan Grafana, namun untuk Prothemeus ini, belum.  Belum terlalu perlu sih, mungkin nanti kalau ada waktu akan saya install di “Server STB” saya.

Selanjutnya »