Journey Install Pandoc di Armbian

Ok, ini adalah catatan penting. Tak lain adalah karena saya membuat buku dan saya ingin kemudahan.

Agar sebuanya menjadi mudah maka saya harus melakukan hal sbb:

  1. Menulis buku  dengan format Markdown. Saya menggunakan software MarkText di Windows untuk urusan kemudahan.
  2. Saya harus menyatukan text menggunakan Python. File yang sebelumnya bab 1, bab 2 menjadi satu fike saja.
  3. Saya harus menginstall Pandoc agar file saya yang berakhiran .md itu bisa menjadi buku format buku. Bagian ini yang menantang dan akan saya ceritakan di bawah.

Install Pandoc 

Karena Pandoc berbasis command line, dan saya agak  kesulitan menggunakannya di windows, maka saya memutuskan untuk saya install di Linux (lebih tepatnya armbian), berbekal dengan perintah yang saya dapatkan di blog Mas Endy yang dulu pernah ketemu di Enciety.

sudo apt-get install pandoc texlive-latex-base texlive-xetex latex-beamer

Dan hasilnya error karena latex-beamer tidak ada. Ok saya buang dulu aja latex-beamer yang gunanya buat presentasi, dan saya belum membutuhkannya.

sudo apt-get install pandoc texlive-latex-base texlive-xetex

Berhasil

Menggunakan Pandoc

Kemudian saya coba untuk konversi markdown ke PDF

pandoc -N --variable "geometry=margin=1.2in" --variable fontsize=12pt --variable version=1.0 --toc -o SQL4BusinessAnalist.pdf SQL4BusinessAnalist.md

Okey berhasil dengan format buku standard

Menggunakan Style

Karana saya ingin lebih, maka saya ingin menggunakan format Eisfogel tapi ternyata error…

"template" (line 483, column 16):
unexpected "/"
expecting "." or ")$"

Bagian ini kemudian saya hapus

$for(babelfonts/pairs)$
\babelfont[$babelfonts.key$]{rm}{$babelfonts.value$}
$endfor$

Masih error om

Error producing PDF.
! LaTeX Error: File `sourcesanspro.sty' not found.

Type X to quit or  to proceed,
or enter new name. (Default extension: sty)

Enter file name:
! Emergency stop.
l.179   \usepackage

Akhirnya saya install ini

sudo apt-get install texlive-fonts-recommended texlive-fonts-extra

Akhirnya berhasil.

Dan kita run perintah sbb:

pandoc -N "result.md" -o "document1.pdf" --from markdown --template "../pandoc-template/eisvogel.tex" --listings

Itu dulu catatan hari ini nanti kalau ada perkembangan saya update Awokwokwokwok…

Install Elementary OS

Tadi malam adik saya main ke rumah dan melakukan instalasi ElementaryOS. Sayapun tertarik untuk melakukan instalasi pada netbook jadul, ya kalau-kalau bisa.

Elementary OS mempunyai antarmuka yang sangat indah sekali. 11-12 dengan MacOS. Kalau saya mempunyai Laptop dengan spesifikasi core i3 mungkin sudah saya  jadikan os harian.

Kemarin saya coba melakukan instalasi pada NetBook Acer D255. Bisa sih, hanya saja tidak saya sarankan karena lemot kalau digunakan, karena spesifikasi RAM yang dibutuhkan setidaknya 4GB. Kalau  komputer lama macam itu lebih baik pakai Lubuntu atau Xubuntu.

Ok doakan bisa beli laptop yang manteb sehingga bisa lebih produktif dan bisa kerja dimana-mana. Soalnya dulu beli netbook jadul hanya buat customer support aja, kecil bisa dibawa kemana-mana dan bisa edit file di cpanel hehehe…

Blogger Theme Keren: Vector

Scrool di twitter ketemu artikel yang diposting oleh https://blog.pks.id . Belum membaca artikelnya saya sudah terkesan dengan wrna orange dan desainnya yang rapih.

Setelah saya intip, saya cukup terkejut karena ternyata menggunakan mesin blogspot. Dan ketika saya intip lebih dalam lagi, ternyata menggunakan theme Vector.

Ada versi gratis dan versi berbayarnya. Untuk kebutuhan ngeblog yang tidak terlalu professional, saya kira versi gratisnya saja sudah cukup.

Saya sebenarnya mempunyai keinginan untuk membuat blog tentang panduan berteknologi untuk orang awam. Tapi masih maju mundur 🙂

Jika kepingin, silahkan meluncur kesini .

Ok, terimakasih 🙂