WordPress Sqlite

Selama ini jika kita melakukan instalasi WordPress maka kita secara otomatis harus menggunakan MySQL / mariaDB sebagai databasenya. Namun sering saya membutuhkan solusi yang lebih simpel dan portabel. Menggunakan SQLite.

Banyak developer yang menginginkan WordPress memberikan alternatif database selain MySQL. Dan suara-suara ini juga dikemukakan di situs para developer WordPress.

Pada akhirnya, selama belum ada kejelasan opsi SQLite di WordPress akhirnya para developer membuat plugin yang dicangkokkan ke WordPress. Hanya, untuk instalasinya kamu harus melakukan instalasi plugin ini sebelum kamu melakukan instalasi wordpress. Nantinya blog akan portable, sehingga apabila kita ingin memindahnya tinggal copas saja. Tanpa konfigurasi apapun.

Saya sudah mencobanya dengan wordpress terbaru yaitu versi 6.7.1, dan  berjalan dengan baik.

Berikut panduan instalasinya : https://learnwithdaniel.com/2019/06/wordpress-with-sqlite/

Namun ada sedikit yang berbeda yaitu perintah

# 5. Move db.php to wp-content
cd wordpress
mv wp-content/plugins/sqlite-integration/db.php wp-content/
ls wp-content
    db.php  index.php  plugins  themes

karena db.php ternyata tidak ada, yang ada adalah db.test sehingga perintahnya akan menjadi

mv wp-content/plugins/sqlite-integration/db.test wp-content/db.php

Demikian, silahkan dicoba coba sendiri.

FrankenPHP : The Modern PHP App Server, written in Go

Ini adalah mainan baru dalam dunia PHP. Setelah PHP dibully habis habisan karena isu performa yang lambat, maka muncul teknologi baru dunia PHP. FrankenPHP.

FrankenPHP diketik dalam bahasan golang dan dipaket dalam satu file executable. Didalamnya sdh ada webserver Caddy dan tentu saja PHP.  Ini yg membuat kekencangannya berlipat-lipat.

Saya mencoba melakukan instalasi di server arm dengan mudah.

Selanjutnya »

Membuat Variabel Dinamis Pada Dokumen Word (docx)

Adalah hal menyebalkan ketika kita diminta membuat dokumen kenaikan pangkat/jenjang dalam organisasi. Karena jamannya online,  kita diminta mengedit dokumen docx dan menyerahkan ke pimpinan. Online yang setengah-setengah :). Kalau online beneran ya pakai databaselah, bukan nyerahin file docx 🙂

Bayangkan jika satu orang harus melampirkan 2 dokumen saja,  30 orang sudah 60 dokumen, Membuka 60 file word satu-satu maaaaak. Ampuuun….

Apalagi kalau harus ada yang diupdate di semua dokumen karena ada format dokumen yang salah, ada yang harus diedit. Buka – edit – simpan 60 dokumen. Ampuuun Caaaak.

Kadang tidak sampai disitu, data harus direkap dalam bentuk tabel spreadsheet. Buka satu-satu copas … hadooh…

Sampai disitu ada instruksi nama file harus urut abjat nama orang. Ngiiing ….

Lebih enak bahwa semua data itu kita masukkan database atau Google Sheet yang diisi melalui Google Form. Lalu kita membuat template word. Dan terakhir kita sambungkan data dengan template word  menggunakan skrip.

Selanjutnya »