SCRUM Board

Scrum board adalah alat visual yang digunakan dalam metodologi Scrum untuk melacak dan mengorganisir pekerjaan yang harus dilakukan oleh tim pengembangan. Ini membantu tim dalam memahami status pekerjaan, memantau kemajuan, dan berkolaborasi secara efektif. Scrum board biasanya terbagi menjadi kolom-kolom yang mewakili tahapan-tahapan proses pengembangan, seperti “To Do”, “In Progress”, dan “Done”.

Berikut adalah contoh praktis penggunaan Scrum board untuk pengembangan aplikasi sederhana:

Scrum Board untuk Pengembangan Aplikasi To-Do List

Kolom Scrum Board:

  1. Backlog: Daftar semua item pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk stories dari Product Backlog.
  2. To Do: Item pekerjaan yang siap untuk dikerjakan pada Sprint ini.
  3. In Progress: Item pekerjaan yang sedang dalam proses pengembangan atau pengujian.
  4. Testing: Item pekerjaan yang sedang diuji.
  5. Review: Item pekerjaan yang selesai dan sedang menunggu review.
  6. Done: Item pekerjaan yang sudah selesai dan siap untuk diserahkan.

Contoh Praktis:

  1. Sprint Planning (Hari 1):
    • Tim melakukan Sprint Planning Meeting.
    • Item-item dipilih dari Product Backlog dan ditempatkan dalam kolom “To Do” di Scrum board untuk Sprint ini.
  2. Daily Stand-up Meeting (Hari 2-9):
    • Setiap hari, tim melakukan pertemuan stand-up.
    • Item-item dipindahkan di Scrum board sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
    • Contoh:
      • Story “Tambah Tugas” dipindahkan dari “To Do” ke “In Progress” setelah dikerjakan.
      • Story “Edit Tugas” dipindahkan dari “In Progress” ke “Testing” setelah pengembangan selesai.
  3. Sprint Review dan Retrospective (Hari 10):
    • Tim melakukan Sprint Review Meeting untuk memeriksa hasil pekerjaan.
    • Item-item yang selesai dipindahkan ke kolom “Review” untuk proses review.
    • Sprint Retrospective dilakukan untuk mengevaluasi proses sprint ini.
  4. Sprint Baru (Hari 11):
    • Item-item baru dipilih untuk Sprint berikutnya.
    • Kolom “To Do” di Scrum board diisi dengan item-item baru yang akan dikerjakan.

Dengan menggunakan Scrum board, tim dapat dengan jelas melihat status pekerjaan, mengidentifikasi hambatan, dan memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai rencana. Ini juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar anggota tim, serta memungkinkan transparansi dalam pengelolaan proyek.