Kalau ke Surabaya, biasanya ke Sukolilo, setelah turun dari Bus Antar Kota, biasanya saya mencari Bus Kota jurusan Terminal Bratang. Bus yang keadaannya tidak pernah berubah sejak saya kenal rute ini, lebih dari 40 tahun yang lalu.
Bus yang seadanya, panas, tempat duduk yang jelek, dan waktu tunggu yang lama. Tapi untuk kendaraan ke arah ITS, itulah transportasi yang paling nyaman dan paling cepat sampai.
Dulu, dari Terminal Bratang naik Lyn S yang sempit dan tidak nyaman, tapi sekarang ora sudi. Saya lebih memilih naik Gojek atau Grab. Dengan mengeluarkan uang 15 ribu kita akan cepat sampai di tujuan dengan cepat.
Terakhir, Bus Kota Purabaya – Bratang sudah hampir mati. Gak ada penumpang yang sudi naik. Karena, jarak tunggu semakin lama disertai dengan fasilitas yang buruk. Saking sepinya, bahkan pernah saya diminta mencari alternatif lain saja oleh supirnya.
Sekarang ada alternatif baru, Suroboyo Bus. Dulu katanya bayarnya harus dengan menukar sampah. Makanya saya malas mencobanya. Masak baru turun dari Bus Antar Kota kok mulung dulu. Huh.
Bulan lalu saya baru bisa mencobanya. Dan saya senang karena sekarang bisa bayar pakai QRIS.
Untuk ke ITS dari Purabaya naik “Suroboyo Bus” turun di halte RS Darmo. Dari halte RS Darmo naik “Teman Bus”, turun di ITS.
Nggak asiknya, kedua trade mark Bus ini dikelola 2 institusi yang berbeda, Pemkot Surabaya dan Pemerintah Pusat, sehingga kalau orang belum pernah naik saya jamin binguuuung, karena ada beberapa perbedaan aturannya. Terutama soal harga dan soal cara pembayarannya. Itulah mengapa saya benciiiii birokrasi. Sulit dikelola, apalagi kalau sudah ada kaitannya dengan politik.
Mestinya semuanya diseragamkan biar mudah. Tapi dari dulu memang mereka kayak gak ingin memudahkan kan?
Naik Bus baru ini, dari Purabaya ke ITS memakan waktu 1,5 jam, karena dari Darmo harus mlaku-mlaku nang Tunjungan dulu, pemprov, pemkot, RS Dr. Sutomo, Unair, lalu belok ke Timur sampai ITS. Pun juga tidak ada jalur khusus untuk Bus ini kayak di Jakarta.
Seandainya kalau bus ini buat mereplace Bus kota Purabaya – Bratang, pastinya ke ITS jauh lebih cepat. Tapi itu pasti hanya mimpi yang jauh dari kenyataan.
Di Trenggalek, saya pernah mendengar langsung dari Bupati Nur Arifin bahwa akan ada Bus yang secara fisik bisa dibayangkan seperti Suroboyo Bus ini, yang berkeliaran dari Durenan, Tugu, ke arah Trenggalek. Tapi lama-lama saya menyadari bahwa apa yang dikatakannya hanyalah sekedar banyolan politisi saja.
Update : untuk jurusan ITS – Purabaya nemu di Twitter. harus dicoba nanti 🙂