linux

AppImage di Linux

Sebagai pengguna Linux sejak lama, saya baru agak aneh juga bahwa saya baru mengetahui tentang appimage ini. Saya tahunya dari adik saya yang tadi main ke rumah. Padahal project ini diinisiasi dari tahun 2004, atau setidaknya tahun 2018 sudah stabil.

Masalah dependensi adalah masalah Linux Desktop sejak lama. Bahkan saya sendiri pada akhirnya menggunakan Desktop Windows karena persoalan ini.

Saya tahu bahwa menghilangkan dependensi artinya akan menggembungkan ukuran file yang diinstall. Tapi menurut saya, secara keseluruhan  ini lebih murah dibandingkan mengurusi dependensi yang ribet itu. Tidak seperti dulu, ukuran disk sekarang bukan masalah besar.

Bahkan Linus Torvald memberikan testimoni yang sangat positif atas project ini, “This is just very cool”. Ini kelihatan seperti dockernya desktop 🙂

Silahkan ke situs resminya disini https://appimage.org

Selanjutnya »

Install dan Lupakan

/ Leave a Comment

Seperti itulah apabila kita install aplikasi berbasis Linux Server. Terutama untuk penggunaan secara privat. Bahkan sebuah mesin absensi yang dijalankan menggunakan Linux Mandrake PHP MySQL, sampai sekarang masih berjalan tanpa henti.

Di rumah, saya menginstall aplikasi seperti PiHole, Samba, Web dan Database Server, dan sebagainya pada SBC berbasis ARM bekas STB HG680P dan SDCard. Saya install dan saya lupakan.

Sesekali cek suhunya kalau tinggi saya nyalakan kipasnya, kalau tidak ya saya biarkan saja. Harusnya kipas ini menyala terus. Tapi karena kadang membisingkan akhirnya saya kasih switch on off.

Kipas ini memang sangat signifikan menurunkan suhu. Misalnya siang ini saya cek suhunya 58 Celcius.

Setelah saya nyalakan kipas menjadi 43 Celcius. Turun 15 Celcius. Wah sangat significant.

Enjoy Linux.

Terminal di Windows 10

/ Leave a Comment

Untuk pekerjaan berbasis desktop sehari-hari, saya menggunakan WIndows 10. Pernah menggunakan Windows 11 juga sebelumnya, nmun karena saya merasa Windows 11 terasa lebih berat dan terlalu banyak pernak -pernik yang bagi saya gak perlu, saya lebih nyaman menggunakan Windows 10.

Namun ada yang hilang di Windows 10. command promt,  power shell dan semacamnya gak ada tab-nya.  Sebagai orang yang mengendalikan server keberadaan Terminal yang nyaman sungguh menyakitkan.

Kemarin saya iseng install aplikasi “Terminal” melalui “Toko Aplikasi Windows”. Dan ternyata aplikasi ini sangat nyaman. Dia menjadi wrapper aplikasi terminal lain dii windows dengan tambahan tab, dan font yang sangat ciamik.

Benar-benar “ciamik soro “.

Linux: Problem Keyboard

/ Leave a Comment

Beberapa waktu ini saya agak bete karena keyboard pada Linux armbian saya hanya bisa saya gunakan jika saya menggunakan keyboard logitech. Padahal dirumah hana ada dua keyboar dengan merek ini. satu saya gunakan di main komputer saya, dan satunya digunakan anak saya di komputernya. sangat tidak enak cobat cabut keyboard.

Itu sudah lama dan saya tidak curiga apapun, hanya heran saja masak sih …

Iseng lalu saya cari menu setting keyboard, lalu pada tab Layout, saya mengubahnya menjadi “use system defaults”

Jreng … sekarang tiga keyboard usb nganggur saya sudah bisa digunakan.

Reconfigure display XFCE

Jika kamu pengguna Linux, lalu utak utik display dan berakhir dengan blank screen, ada baiknya kamu masuk Ctrl Alt F1. Hamu hapus file ini:

/home/{username}/.config/xfce4/xfconf/xfce-perchanel-xml/display.xml

Lalu reboot, maka display akan menyesuaikan. 😀